Cara Menyikapi
Musibah Kematian di Masa Pandemi Covid-19 - “Jangan
mati sekarang” – ungkapan itu lebih berarti kepada anjuran untuk menjaga
kesehatan sebaik-baiknya, bukan larangan untuk mati saat ini. Pasalnya, musibah
kematian di masa pandemi Covid-19 akibat virus Corona ini meninggalkan cerita
duka yang jauh lebih dalam.
1. Ikhlaskan kepergian anggota keluarga kita berikut situasi
dan kondisi yang sedang terjadi.
2. Bersabar dalam menjelaskan kepada mereka yang bertanya
perihal kematian anggota keluarga kita.
3. Berikan pengertian kepada para pelayat untuk tetap mematuhi
seruan physical distancing.
4. Tiadakan acara kumpul-kumpul setelah penguburan.
Keluarga dari mereka yang meninggal dunia mengalami hal-hal yang tak pernah terpikirkan
sebelumnya. Mereka yang meninggal setelah tersebar kabar positif menderita
Covid-19 ataupun yang meninggal dalam status PDP (Pasien dalam Pemantauan) atau
ODP (Orang dalam Pengawasan) di beberapa tempat ditolak jenazahnya untuk
dikuburkan oleh masyarakat.
Sungguh
tega padahal mereka yang terduga ataupun sudah terbukti terpapar virus Corona
telah ditangani dengan baik oleh rumah sakit, dengan penanganan yang sesuai
dengan protokol yang berlaku. Tak manusiawi menolak mereka. Ketakutan telah
membuat sebagian orang gelap mata dengan menolak saudara mereka sendiri.
Jangankan
mereka yang meninggal karena musibah virus yang merebak akhir tahun 2019 ini,
mereka yang meninggal bukan karena itu tak mudah mendapatkan tanah untuk
penguburan. Harus ada kepastian yang legal, dari pihak yang berkompeten bahwa
mereka meninggal karena suatu sebab yang bukan Covid-19.
Lalu
bagaimana sebaiknya bersikap sebagai keluarga yang ditinggalkan? Sebaiknya
lakukan hal-hal ini:
1. Ikhlaskan kepergian anggota keluarga kita berikut situasi
dan kondisi yang sedang terjadi.
Mengikhlaskan
kepergian orang yang disayangi tentunya tak mudah tapi harus dilakukan.
Sulitnya mendapatkan tanah kuburan juga perlu dihadapi dengan ikhlas agar mudah
menemukan jalan keluarnya.
Sebuah nisan dari seseorang yang meninggal dunia 3 tahun lalu. |
2. Bersabar dalam menjelaskan kepada mereka yang bertanya
perihal kematian anggota keluarga kita.
Jelaskan
dengan baik sebab-musabab meninggalnya anggota keluarga kita. Maklumi, situasi
dan kondisi sekarang membuat orang khawatir, terlewat khawatir, bahkan ada yang
kehilangan akal sehatnya. Jangan sampai kita ikut-ikut kehilangan akal sehat.
3. Berikan pengertian kepada para pelayat untuk tetap mematuhi
seruan physical distancing.
Susah
memang menjaga jarak, terlebih jika rumah duka berukuran tak besar. Sulit untuk
menjaga jarak 1 meter setiap orang. Namun tetap usahakan sebisa mungkin menjaga
jarak dan menyerukan pemakaian masker. Orang akan lebih menghargai jika yang
menyampaikanya tuan rumah sendiri.
Memang
suasana sedang berduka namun tetap perlu diingat bahwa kondisi kita sedang
dalam keadaan darurat yang jika seruan-seruan pemerintah tak diperhatikan, bisa
saja berakibat buruk. Kita saling menjaga sesama kita sebab entah siapa di
antara kita yang menjadi carrier sekarang ini atau menjadi pembawa virus
Corona itu.
Sudah
banyak terbukti bahwa pembawa virus merupakan orang-orang yang terlihat sehat,
bukan orang-orang sakit. Perlu memberi perhatian dalam hal ini untuk
kemaslahatan bersama.
4. Tiadakan acara kumpul-kumpul setelah penguburan.
Ketika
seorang tokoh di Makassar meninggal dunia, keluarganya mengumumkan mereka tak
menyelenggarakan takziah dikarenakan wilayah Makassar termasuk zona merah
pandemi Covid-19. Mereka meminta orang-orang yang bersimpati untuk memakluminya.
Sebuah
tindakan terpuji sebab dalam Islam, shalat jenazah pun bisa digantikan
dengan shalat ghaib bagi yang bersimpati. Menyelenggarakan jenazah
hingga menguburkannya memang merupakan suatu kewajiban tetapi hukumnya fardhu
kifayah yang artinya jika sudah ada yang menyelenggarakannya maka
terpenuhilah kewajiban tersebut.
Memang
bukan situasi yang menyenangkan jika harus mengalami musibah kematian apalagi
dalam keadaan sekarang ini. Allah yang Maha Berkehendak menakdirkan ujian seperti
ini, berarti yang mengalaminya merupakan orang-orang yang tabah dan tangguh sebab
takkan ada yang mendapatkan ujian di luar kesanggupannya.
Namun sekali lagi,
semuanya harus kita hadapi dan sikapi dengan baik karena keadaan yang tak sama
lagi dengan dulu. Semoga jika kita semua patuh dengan seruan physical
distancing, wabah ini cepat berlalu dan kita bisa segera kembali kepada
keadaan semula.
33 komentar
Hiks memang sedih banget mendengar kematian karena covid 19 ini.
BalasHapusTemenku mengalaminya, dan aku sebagai temannya ga bisa ngapa2in saat ini hanya bisa mendoakan dari jauh saja. Demi kesehatan bersama..
Benar, Mak. Apa boleh buat ya. Untuk kemaslahatan bersama juga.
HapusSemoga kita semua dalam lindungan-Nya ya mbak dan juga terjauh dari musibah khususnya dari covid-19 ini.. dengan senantiasa berdoa dan terus berupaya dengan hidup sehat (makan sehat, olahraga dan jaga kebersihan diri) InshaAllah pandemi ini segera berakhir ya mbak.. aamiin
BalasHapusAamiin, aamiin ... semoga semua mematuhinya ya Mak.
HapusAmiin... Tak putus berdoa semoga pandemi ini segera berakhir ya. Meskipun buanyak sekali pelajaran yang kita dapatkan namun banyak juga perih yang kita alami. Semoga kita semua sehat selalu. amiin
BalasHapusAamiin ya Rabb.
HapusHal yang paling menyedihkan adalah ketika ada saudara yang berpulang ke rahmatullaah di tengah situasi pandemik corona, kita tidak bisa ikut menguburkan. Meskipun almarhum meninggal bukan karena virus tsb. Bisanya mendoakan dr rumah saja. Kasihan pasangan hidup dan anak2 yg ditinggalkan hiks :(
BalasHapusBenar, Mbak ... seperti yang baru saja saya alami, kehilangan kakak sepupu dekat.
Hapussediiih ya mba jika mengalami musibah seperti sekaran gini..pandemik ini aja sudah menjadi musibah global, apalagi jika anggota keluarga tercinta yang meninggal. Semoga kita bisa selalu dalamlindungan -Nya
BalasHapusSedih, Mbak Indah. Aamiin. Semoga ya kita semua selalu dalam lindungan Allah.
HapusHiiks...sedih yaa....
BalasHapusKepergian yang semestinya diiringi oleh sanak keluarga, harus dilewati dalam sunyi.
Iya, Mbak. Sedih.
HapusSemogaaaa keluarga yg ditinggalkan kuat, sabar dan ikhlas ya.
BalasHapusTidak mudah memang.
Saatnya saling menguatkan
Kemarin aku diskusi dengan suami, kematian anggota keluarga itu gak enak banget, ditambah lagi terjadi saat pandemik ini. Deritanya berlipat-lipat. Ah bagi mereka yang ditinggalkan karena Corona, semoga semua tetap sehat, dan tabah menjalani segala kehilangan ini. Amin
BalasHapusAamiin. Iya, Kak, tidak enak banget :(
HapusSubhanallah. Ya Allah memang sedih sekali bagi keluarga yaah Kak. Kabarnya juga banyak yang tidak mengizinkan untuk dikuburkan. Terima kasih tipsnya kak. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT aamiin.
BalasHapusMertua saya meninggal 2 minggu lalu pas udah ramai kondisi pandemi covid19 ini. Keluarga masih ngadain tahlilan ramai, saya sendiri sedih karena disaat dianjurkan menjaga jarak malah banyak orang berkumpul
BalasHapusPandemi Covid-19 ini mengubah seluruh sendi kehidupan kita ya.
BalasHapusMeninggal dan sakit menjadi hal yang menakutkan sekarang ini.
Semoga kita semua dijauhkan dari hal-hal yang tidak baik dan pandemi segera hilang.
sedih banget kalo ada kematian di tengah covid ini, entah karena covid atau bukan tetap saja sedih, sebab memang dilarang berkumpul dan tentu saja kita jd tidak leluasa bertakzaih ke rumah duka
BalasHapusSeperti ada tapi tak terlihat ya mba, pandemi covid19, penyebarannya sangat cepat dan massive plus korban jiwa bertambahan
BalasHapusSedih banget mendengarkan adanya penolakan jenazah, termasuk jenazah tim medis yg sudah berjuang. 😭😭
BalasHapusDan kita juga sementara gak bisa takziah. Demi kebaikan bersama.
Semoga pandemi corona segera hilang dari bumi ini.
kalau baca2 berita, suka berpikir dan merenung. Apalagi berita soal kematian, banyak reaksi yang datang. Memang perlu keikhlasan dan kedewasaan bersikap... Semoga keluarga di manapun berada yang ditinggal karena corona diberi kekuatan dan ketabahan..
BalasHapusAamiin. Saat ada berita perawat yang ditolak jenasahnya karena positif covid19 sedih banget mendengarnya. Sampai segitunya. Prihatin juga ternyata penyebaran berita yang bernar tentang covid19 belum tersampaikan dnegan baik ke semua pihak.
BalasHapuspenolakan jenazah memperlihatkan banyak di antara kita yang mengaku bertuhan tapi tidak berperikemanusiaan. Sedih banget memang...
BalasHapussemoga semua keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan
Dampak pandemi covid ini memiliki tanggapan berbeda-beda dari semua orang ya. Yang miris itu mengenai penolakan jenasah korban positif corona. Lebih miris lagi jika sebenarnya meninggal karena penyakit lain tetapi diperlakukan sama dengan korban pandemi. hiks ..
BalasHapusSungguh terpukul pasti melihat ada pihak keluarga yang meninggal di saat seperti ini.
BalasHapusDan kesulitan keluarga mesti ditambah lagi dengan penolakan pemakaman.
Sungguh keterlaluan!
Semoga pandemi cepat berlalu dan kita semua bisa memetik hihmah ya, Mak
BalasHapusDi Balikpapan juga ada yang meninggal karena corona dan dikuburkan sesuai prosedur.
Memang perlu literasi untuk menyikapi musibah kematian di masa pandemi ini, agar teredukasi .
Ya Allah mau meweekk. Kapan hari sepupu temenku meninggal dan perlakuannya kyk jenazah penderita covid :(
BalasHapusInsyaAllah yg terbaik. Semoga kita semua survive ya dr pandemi ini aamiin
Semoga pandemi segera berlalu
BalasHapusIya bener covid ini ngajari kalau ternyata kematian itu sebenarnya sudah dekat sama kita. Semoga berbekal banyak biar saat bersamaNya bisa bersama menikmati surga
Survive ya mak kita insyaAllah
Heran juga loh dengan pandangan orang yang sampai menolak jenazah orang yang terkena covid gini. Covid19 kan bukan Ebola ya yang sampai harus disegituin. Sedih deh jadinya kalau seperti ini. Butuh kontrol dari pemimpin masing-masing daerah nih agar enggak ada kejadian penolakan jenazah yang tidak manusiawi seperti ini.
BalasHapusSiapa sih yang mau terkena virus kayak gini. Aku kesel deh sama orang-orang yang nolak jenazah pasien covid19. Gimana kalau seandainya itu terjadi di keluarga mereka coba?
BalasHapusJadi inget kemarin ada berita viral, seorang polisi yang nguburin sendiri jenazah pasien covid19 karena nggak ada satupun warga yang mau nguburin. Hiks.
Beberapa kali baca berita soal kematian akibat pademi sedih banget. Apalagi lihat prosesnya pas ada videonya.
BalasHapusSemoga kita semua disehatkan selalu.
Aku enggak paham sama lingkungan kita. Mereka tidak percaya korona, tapi saat ada jenazah mereka menyingkir dan tak mau menerimanya.
BalasHapus