SARS-CoV-2: Makhluk Mikro Musuh Bersama Abad Ini

Dunia kini kalang kabut. Segala tatanan kehidupan berubah karena makhluk mikro SARS-CoV-2 (Novel coronavirus yang menyebabkan Covid-19). Covid-19 adalah nama penyakit yang ditimbulkan oleh virus ini. Angka 19 bermakna tahun 2019, sebagai tahun merebaknya virus yang telah mengguncang 152 negara di dunia.

Akibatnya sungguh dahsyat. Data yang dilansir media-media online dari  peta penyebaran Covid-19, Coronavirus COVID-19 Global Cases by John Hopkins CSSE menyebutkan bahwa telah terjadi  197.168 kasus dengan jumlah yang meninggal 7.905 orang dan sembuh sebanyak 80.840 orang. Indonesia juga dibuat panik dengan data yang terus saja naik setiap harinya.


Well, saya bukan mau mengulas data sebenarnya hanya sedikit cerita bahwa setiap orang saat ini dilanda rasa tegang bahkan stres. Baru kali ini ada bencana yang seluruh dunia mengalaminya secara bersamaan. Eh, baru kali ini yang saya alami sepanjang usia saya.

Konon pada setiap seratus tahun terjadi pandemi besar atau wabah penyakit besar yang menular ke berbagai wilayah dan kali ini, pada tahun 2020, penyebarannya sudah sedemikian luar biasa. Saat ini, membaca grup-grup Whatsapp bisa bikin nafsu makan menurun karena hampir semua grup membahas tentang Corona. Setidaknya, ada saja yang tercetus menyebutkannya.

Masalahnya, kalau tak tahu berita, ya kita tak update apa-apa soal Covid-19 dan bisa mengakibatkan awareness berkurang dan jadi kurang tanggap. Di satu sisi, banyaknya berita dan kabar yang berseliweran bikin pusing, eneg, dan paranoid. Namun di sisi lain, tetap juga butuh update terbaru mengenai pandemi ini.

Jadi memang harus pandai-pandainya kita menelaah informasi yang beredar. Misalnya kalau ada yang mengatakan ada masker bekas dari China dijual di Indonesia, kira-kira kita percaya atau tidak? Yaa, masa sih ya ada orang di tengah situasi seperti ini punya energi untuk membawa masker bekas pakai dari China ke Indonesia?

Kalau masuk ke Indonesia maskernya pasti sudah bulukan dan bakal ketahuan banget secara kasat mata kalau itu bekas pakai. Apa iya, ada yang seperti ini?


Begitu pun perselisihan. Yang tadinya saya pikir tak akan ada perselisihan seperti pada masa-masa kampanye pemilihan presiden. Eh rupanya tak demikian. Ada saja perselisihan. Ada yang setuju dan yang tak setuju dan secara gamblang di-share di media sosial.

Sampai urusan belajar di rumah, ada pengotak-kotakan antara peran guru dan peran ibu. Yang mana satu dan yang lainnya saling mencibir dan menyerang. Duh. Kenapa sih ada yang seperti itu?

Padahal selayaknya di zaman sekarang kita saling menenangkan ya. Musuh kita bersama abad ini itu SARS-CoV-2, bukannya sesama kita yang sama-sama merasa tegang. Sama-sama merasa tertekan atau stres.

Mari kita cari cara yang nyaman agar sama-sama bisa membuat ekosistem media sosial yang aman dan nyaman selama berada #dirumahsaja. Sayang lho energinya kalau buat cecar-cecaran. Mendingan buat happy-happy dengan cara yang asyik dari rumah sendiri agar virus Corona - makhluk mikro musuh kita bisa kita lawan bersama.



Makassar, 6 April 2020





0 komentar