14 Tips Percaya Diri Ngonten di Usia Jelita - “Sama siapa ki’, Bu?” tidak disangka saya bertemu Raya pada sebuah acara kesehatan dari sebuah BUMN kesehatan bekerja sama dengan pemerintah kota pada bulan Maret lalu. “Sendiri,” saya menjawab pertanyaan dan senyuman dari anak muda yang datang mewakili kantornya ini.
“Ndak sama
teman-teman ki’?” tanyanya lagi. “Tidak,” ucap saya kepada teman blogger
yang sudah tidak ngeblog lagi ini.
Memang biasanya kalau ada blogger datang ke suatu event, dia tidak sendirian. Minimal ada satu teman bloger bersamanya. Kali ini berbeda, saya datang sendiri. Namun demikian saya hadir bukan sebagai blogger melainkan sebagai kreator medsos.
Selain saya ada satu lagi influencer
yang hadir namun bukan dari circle bloger. Saya pun baru berkenalan
dengannya – seorang perempuan muda cantik yang berprofesi sebagai dokter, saat
acara sedang berlangsung.
Saya beruntung, bisa update
informasi kesehatan terbaru sekaligus membagikannya ke Instagram melalui event
itu. Soalnya usia sudah tidak muda lagi. Kata orang, saya dalam tahap jelita
– jelang lima puluh tahun. Tahun ini usia saya menginjak angka 49. Dalam
banyak kesempatan, biasanya peluang diberikan kepada yang masih muda dan lagi glowing-glowing-nya,
maksimal 35 tahun.
Terkait aktivitas ngonten
di usia jelita ini, semangat saya makin terpantik ketika melihat status Kak
Indah Julianti Sibarani di Facebook baru-baru ini. Beliau menyatakan kesyukuran,
di usia kepala 5 masih mengalir rezeki kepada dirinya. Perempuan yang akrab
disapa dengan “Makpuh” di komunitas Kumpulan Emak-Emak Blogger ini masih
dipercaya untuk menjadi koordinator penulis dan editor freelance di
salah satu website berita nasional.
Dalam infografisnya di
status tersebut, Makpuh melempar pertanyaan: ‘siapa yang suka kesel jika
ada job yang usia kreatornya dibatasi 35 tahun?’ Ini langsung ngena di
saya haha. Saya sering berseloroh, pembatasan umur seperti itu diskriminasi
padahal kemampuan menulis orang seusia saya tak kalah koq.
Lagi pula statistik blog
dan Instagram saya menunjukkan bahwa pembaca dan follower saya banyak
yang berusia 20 hingga 30-an tahun. Artinya saya masih potensial membagi
informasi kepada orang muda, lho apalagi tayangan laman blog utama
(mugniar.com) bisa mencapai 10.000 per bulannya.
Tapi kesel ya ndak
boleh lama-lama dong. Tidak mungkin saya tinggal dengan berharap ada
pemberi job yang kasihan lalu memberi kesempatan. Makanya saya tetap
saja menulis di blog, posting di media sosial, mencari aktivitas
menarik, dan mencari peluang ngejob.
Mau bagaimana lagi ya
kalau tuntutan dunia marketing terhadap kreator konten muda demikian
halnya tetapi saya yakin koq jika saya terus meningkatkan kualitas tulisan dan diri maka
peluang akan selalu ada. Rezeki takkan ke mana, apalagi tertukar. Contohnya dua
bulan lalu itu, saya menjadi salah satu dari dua kreator yang dikontak langsung
penanggung jawab (PJ) dari kantor pusat di pulau Jawa untuk menghadiri acara
kesehatan itu. 😍
Sebenarnya bukan ujug-ujug
dihubungi juga sih. Kerja sama kami sudah berjalan sejak hampir 3
tahun lalu dan sudah berlangsung beberapa kali. Saya juga saling follow akun
Instagram
dengan PJ event-event yang butuh amplifikasi di media sosial, khususnya
Instagram makanya saat butuh kreator digital di Makassar, PJ tersebut
menghubungi saya.
Alhamdulillah, rezeki memang tak ke mana.
Setiap bulan ada saja job yang saya dapatkan, baik di blog maupun media
sosial. Bulan April lalu saya dihubungi seorang pengusaha, pemiliki sejumlah
website bisnis yang bergerak di bidang IT. Beliau meminta tolong kepada saya
untuk membuatkan saya press release untuk launching website
bisnis barunya.
Senangnya, beliau
mengapresiasi tulisan saya padahal ini rilis pertama yang saya kerjakan secara
profesional. Sebelumnya saya baru satu kali membuat press release tapi
hanya untuk acara reuni seangkatan di tempat kuliah saya dulu.
Rilis berita yang saya
buat itu kemudian beliau kirim ke media-media nasional. Wuih, rasanya
senang dan bangga melihat ada tulisan saya di media-media online besar
itu meskipun tak ada nama saya tertera karena memang hanya berupa press
release. Senangnya lagi ketika saya bantu share ke Facebook dan nge-tag
bapak itu, beliau terang-terangan menyebut saya sebagai penulisnya dalam
kotak komentar. Makin norak-norak bergembiralah saya. 😆
Cara Agar
Percaya Diri Ngonten di Usia Jelita
Mungkin di antara pembaca
ada yang sepantaran dengan saya, izinkan saya membagikan apa yang saya lakukan
selama ini sehingga saya menjadi percaya diri ngonten di usia jelita:
1. Konsisten
Consistency is a must. Membangun branding tidaklah
semudah membalikkan telapak tangan. Dengan konsistensi, secara perlahan namun
pasti, branding seseorang terbentuk. Salah satu analogi yang sering saya
pakai adalah, toko atau warung yang tidak konsisten buka alias seenaknya on-off
biasanya terlupakan oleh masyarakat. Berbeda halnya dengan yang konsisten buka
setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 10 malam misalnya, akan lekat dalam
ingatan warga sekitarnya.
Konsistensi juga berdampak
baik pada tingkat popularitas blog dan media sosial. Khusus untuk blog, hal ini
menguntungkan orang yang tidak terlalu paham ilmu SEO (search engine
optimization) karena secara perlahan tapi pasti, DA, PA, DR, page views,
dan jumlah laman blog yang terindeks meningkat.
2. Jam
Terbang
Konsistensi secara tidak
langsung akan mengasah keterampilan kita. Malcolm Gladwell, penulis buku-buku bertema
psikologi sosial, dalam bukunya yang berjudul Outliers: The Story of Success
mengatakan: “10000 hours of practice can make you an expert.” Sepuluh
jam berlatih bisa membuatmu menjadi seorang ahli! Konsistensi tentunya
meningkatkan jam terbang dan membuat kita terampil sehingga bisa menerima job
semepet apapun tenggat waktunya. Saya pernah memberanikan diri untuk
mengambil tantangan menulis 2 tulisan berbayar yang dead line-nya 24
jam. Alhamdulillah bisa.
3. Usir
Segala Hal Negatif
Usir mood jauh-jauh.
Tak ada excuse bagi mood karena kitalah pengendali mood, bukan
kita yang dikendalikan mood. Buang rasa minder dan malu yang tidak pada
tempatnya karena merupakan racun yang menghambat. Jauh-jauh dari rasa mager,
intinya harus positif.
4. Jangan
Terlalu Perhitungan
Layanan dari kreator
digital kepada kliennya bukan hanya memberikan konten yang menarik dan engagement-nya
bagus. Bonus-bonus kecil yang kita berikan kelak bisa menjadi daya tarik untuk repeat
order jasa kita. Misalnya diminta memberikan 2 Instagram story, kasih
lebihlah, buatkan 3-5. Atau, buatkan
tulisan walaupun tak diminta jika memang informasi yang diperoleh bermanfaat
bagi masyarakat. Saya beberapa kali mempraktikkan hal-hal ini dan alhamdulillah
mendapatkan kesempatan kerja sama berkali-kali lagi setelahnya.
5. Terus
Belajar
Jangan merasa cukup dengan
pengetahuan yang dimiliki karena pengetahuan senantiasa berkembang. Banyak cara
untuk belajar ngonten saat ini, baik itu tentang meningkatkan kualitas
tulisan, meningkatkan engagement, bahasa Inggris, desain, fotografi,
videografi, dan lain-lain. Dengan internet provider yang
mumpuni semisal Telkom Indonesia, kita bisa belajar banyak hal
cukup dari rumah.
Ada banyak tempat belajar
yang bisa diakses dengan internet, seperti kursus online di Qubisa, Udemy,
IndonesiaX, English Academy, dan sebagainya. Selain itu, banyak sekali artikel
dan video yang bisa menjadi bahan pembelajaran tersebar di dunia maya.
Berdasarkan pengalaman saya selama menggunakan IndiHome, sangat mudah
mengakses semua informasi yang saya butuhkan.
Proses belajar akan
memperkaya pengetahuan sekaligus konten kita. Sekaligus menyadarkan kita untuk
tetap menapak di bumi sebab pengetahuan itu luas sekali dan banyak sekali orang
yang jauh lebih keren daripada diri kita. Dengan demikian, kita akan selalu
memperbarui diri agar menjadi yang terbaik versi diri kita.
6. Mengenali
Kelebihan dan Kekurangan Diri
Dengan senantiasa belajar,
kita bisa mengamati apa kelebihan dan kekurangan diri sehingga bisa percaya
diri sesuai porsinya alias tak berlebihan. Kelebihan bisa semakin disempurnakan
dengan terus belajar dan kekurangan bisa semakin diperkecil dengan terus
belajar. Dengan demikian, kita tahu persis menguasai materi yang bagaimana
untuk ditampilkan di blog ataupun di media sosial. Hingga saat ini saya masih
terus belajar untuk mengasah kemampuan
menulis dan membuat tampilan gambar dan video yang menarik.
7. Perluas Networking
Setiap saat adalah
kesempatan untuk memperluas networking. Dalam beberapa kesempatan, saya
mencoba “menjual diri” dengan menceritakan kemampuan saya dan memperlihatkan
blog saya kepada sejumlah orang. Sesekali saya menawarkan diri untuk menuliskan
aktivitas lawan bicara saya. Ada bahkan yang belum tahu istilah bloger. Ada
yang tahu tetapi belum mengenal saya sehingga potensial menjadi pembaca baru di
blog saya. Ada juga yang kemudian menawarkan kerja sama.
Salah satu efek networking
yang saya alami, pada bulan Maret lalu saya dilibatkan oleh Bursa Pengetahuan
Kawasan Timur Indonesia (BaKTI), sebuah NGO yang bergerak dalam pertukaran
pengetahuan di KTI dalam pameran tulisan dalam Aksi Kolektif dalam rangka
merayakan International Women's Day (IWD) 2023.
8. Tetap Menulis Meskipun
Sepi Job
Bagikan apapun yang
menurutmu berharga bagi orang lain walaupun tawaran job sedang
sepi karena berbagi dengan tulisan juga berarti bersedekah pengetahuan atau
pengalaman. Sebuah tulisan saya mengenai modus penipuan[1] yang
mengatasnamakan Telkom Indonesia menggaet 45.000 pembaca dan
>100 komentar pembaca yang datang dari Google dalam jangka waktu 5 bulan.
Niat awal saya murni ingin berbagi pengalaman agar tak ada lagi orang yang
terjerat modus penipuan ini. Sejumlah tulisan saya yang lain juga masih
mendulang pembaca padahal sudah bertahun-tahun usianya.Masya Allah,
rasanya dapat berkah karena berhasil mendapat atensi sedemikian besar, membantu orang lain, sekaligus
menaikkan page views dengan signifikan.
9. Menantang Diri Sendiri
Kita perlu menantang diri
sendiri untuk terus mengasah dan meningkatkan skill dalam
membuat konten. Mulanya saya mempraktikkan, menantang diri membuat satu tulisan
dalam satu hari. Setelah berhasil, saya naikkan menjadi dua tulisan dalam
sehari. Maksimal saya bisa mengerjakan 4 tulisan dalam satu hari tetapi
tidak setiap hari bisa, tergantung sikon sih.
Tantangan dalam bentuk lain
adalah membuat 1 tulisan setiap hari selama 30 hari berturut-turut. Alhamdulillah waktu
itu bisa tetapi untuk sekarang saya menetapkan target menulis sekurangnya 9-10
tulisan per bulan. Lebih baik lagi jika bisa di atas angka 15 karena kadar
kemampuan saya sekarang di situ.
Tantangan seperti ini
tentunya berakibat positif dalam meningkatkan skill menulis.
Jika sudah bisa menulis cepat atau lebih dari satu tulisan maka kita bisa
mengambil job dengan dead line ketat. Saya
pernah menerima tawaran menulis yang harus selesai dalam jangka waktu satu jam.
Satu poin lebih dari dari bloger lain yang selalu membutuhkan waktu
lama untuk menulis, kan? 😉
10. Ikut Lomba Blog atau
Lomba Ngonten Lainnya
Bagi saya, berlomba
merupakan cara lain untuk belajar, mengasah kemampuan, dan menantang diri untuk
menjadi lebih baik. Jika kalah pun, kita sudah mempelajari hal baru dan
kemampuan sudah meningkat. Jika menang, hal tersebut merupakan bonus atau
hadiah untuk melengkapi portofolio.
Melalui tulisan
berjudul Solusi
Berkarya Tanpa Batas dari Rumah, saya berhasil meraih peringkat 1
kategori Terinteraktif, Lomba Blog IndiHome (Desember 2021). Kemudian melalui
tulisan berjudul Ledakan Kolaborasi
Ala Fadel Group mengantarkan saya sebagai pemenang 3
kategori Ekonomi & Bisnis IndiHome Blogger Competition
(September, 2022).
Kedua
kemenangan beserta 50 kemenangan lainnya membantu menaikkan kepercayaan diri
saya untuk terus mengatasi tantangan lomba-lomba berikutnya. Perempuan jelita
masih bisa bersaing dengan yang jauh lebih muda rupanya. 😀
11. Tetap
Merawat Diri
Meskipun usia
sudah tidak muda lagi, tetap perlu merawat diri, minimal rutin skincare-an supaya
tidak makin cepat menua. 😄 Paling bagus lagi kalau bisa
rutin berolahraga. Untuk olahraga, saya termasuk mager tetapi
saya rutin olah napas, yaitu terapi al-Qur’an. Alhamdulillah, hasilnya
terasa di tubuh juga.
12. Aktif Berkomunitas
Masukilah komunitas blogger dan
komunitas lain sebanyak yang bisa dimasuki karena dengan berkomunitas networking kita
meluas. Sering kali informasi mengenai pekerjaan dan pelatihan disebarkan
melalui grup komunitas bloger.
Awal bulan ini saya
mewakili Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) mengikuti Training of Trainer Literasi
Digital Metode KAP bersama 2 teman lainnya di Makassar. Bahagia sekali karena
mendapatkan pengetahuan baru yang bisa dibagikan lagi kepada orang lain
sekaligus memperluas jejaring ke komunitas lain karena pelatihan ini dihadiri
sejumlah komunitas dan lembaga yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
13. Berdoa
Jangan lepas do’a.
Bukannya doa harus berada di urutan 13 ya. Tetap saja usaha maksimal penting,
didampingi doa. Kesemua tips ini harus dilakukan pada waktu yang (nyaris) bersamaan.
Lakukan yang terbaik, termasuk dalam berlomba tetapi jangan ge er pasti jadi
yang terbaik di hadapan juri dan pembaca. Yang penting semuanya sudah
dimaksimalkan, tunggu saja hasilnya bagaimana.
14. Gunakan Akses Internet
Cepat IndiHome
Akses internet cepat
wajib banget bagi seorang bloger dan kreator digital.
Pengalaman saya membuktikan, saya bisa semakin produktif, semakin banyak
belajar, dan menambah jejaring pertemanan dengan kehadiran akses internet
dari internet provider kebanggaan Indonesia – Telkom
Indonesia.
Suami dan ketiga anak saya
aktif internetan setiap harinya. Tak perlu khawatir lagi menggunakan internet
bersamaan dengan mereka seperti ketika saat masih tethering dari smartphone dulu.
Sesekali saat lagi suntuk, saya nonton film di gadget menggunakan
aplikasi Disney+ Hotstar atau Prime Video.
Entah sudah berapa film
dan drama seri yang saya tonton. Rencananya ingin saya tuliskan review-nya
semua, sayangnya saya hanya sempat menuliskan beberapa soalnya ada
ide-ide lain yang ingin saya tuliskan juga. Uniknya, saya tuh registrasi
pada kedua aplikasi ini melalui paket Telkomsel tetap nontonnya menggunakan
internet dari IndiHome.
Eh, sudah
tahu kan bahwa PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dan
Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional
Spin-off Agreement/CSA) untuk mengintegrasikan IndiHome ke
Telkomsel?[2] Saat ini masih dalam proses persiapan merger lho.
Pihak Telkom
dan Telkomsel sudah melakukan sosialisasi soal pengalihan layanan IndiHome dari
Telkom yang selanjutnya bakal dioperasikan oleh Telkomsel mulai 1 Agustus
2023[3]. Nantinya infrastruktur IndiHome yang ditangani oleh Telkomsel hanyalah
yang last mile (infrastruktur akhir ke pelanggan) dari tiang
ke rumah pelanggan, termasuk dalam urusan pemasangan fiber optik ke
rumah, router WiFi dan set top box televisi
di rumah pelanggan. Sementara infrastruktur mid mile IndiHome
tetap dikelola oleh Telkom[4].
Dari sisi
pelanggan, integrasi Indihome dan Telkomsel membuat cakupan wilayah jaringan
keduanya menjadi satu. Pengguna Telkomsel bisa menggunakan jaringan pengguna
Indihome, begitu pula sebaliknya dan mereka menggunakan single billing.
“Pelanggan mendapatkan layanan secara seamless karena dari dua
pilihan layanan internet (fixed atau mobile)
saling back up," ujar Ahmad Reza, SVP Corporate Communication
& Investor Relations Telkom[5].
Wah, nantinya
akan memperkaya layanan add-on Wifi.id Seamless IndiHome yang
Rp10.000 per bulan untuk tiap perangkat itu, ya[6]. Wifi.id Seamless adalah
salah satu layanan unggulan IndiHome memudahkan para pengguna IndiHome dalam
mengakses koneksi internet melalui ribuan titik jaringan Wifi.id hingga 100
Mbps yang tersebar di seluruh Indonesia[7].
Faktanya,
IndiHome memimpin 75,2% pangsa pasar di Indonesia, salah satu pasar fixed
broadband dengan pertumbuhan tercepat di dunia dengan tingkat
penetrasi sekitar 14% dibandingkan dengan 40% di seluruh Asia Tenggara[8].
Jaringan fiber
optic IndiHome kini membentang sepanjang 166.343 km, menjangkau 978
kota/kabupaten di seluruh Indonesia atau 97% nasional dan secara konsisten
terus menghadirkan konektivitas dan menjangkau hingga pelosok 3T[9].
Dengan
demikian, pemanfaatan internet semakin
luas. Kita nantinya bisa ngonten di mana saja dengan lebih
leluasa. Tentunya ini menguntungkan kreator digital jelita pengguna IndiHome
dan Telkomsel seperti saya ini. Makin bersemangat dan percaya diri ngonten dengan
IndiHome, deh.
Makassar, 13
Mei 2023
[1] https://www.mugniar.com/2022/10/modus-penipuan-mengaku-dari-telkom.html
[2] https://www.telkomsel.com/about-us/news/telkom-segera-integrasikan-indihome-ke-telkomsel,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 22:00.
[3] https://kumparan.com/kumparantech/indihome-gabung-telkomsel-1-agustus-ada-biaya-tambahan-buat-pelanggan-20BZ7Fhi7Wx/full,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 22:40.
[4] https://kumparan.com/kumparantech/customer-service-indihome-dan-telkomsel-akan-digabung-secara-bertahap-20DQSb1IclJ/full,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 22:43.
[5] https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230407153504-206-934884/apa-guna-integrasi-indihome-telkomsel-buat-pelanggan,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 22:51.
[6] https://indihome.co.id/addon/wifiidseamless,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 23:15.
[7] https://indihome.co.id/blog/cara-mengkoneksikan-wifiid-seamless-di-handphone-dan-laptop-dengan-mudah,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 23:15.
[8] https://www.telkomsel.com/about-us/news/telkom-segera-integrasikan-indihome-ke-telkomsel,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 22:55.
[9] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230429173705-37-433255/telkom-terus-gaspol-atasi-kesenjangan-konektivitas-di-3t,
diakses pada 12 Mei 2023, pukul 23:03.
43 komentar
Konsistensi dan perbanyak networking itu yang kebanyakan orang tumbang ketika masuk usia dini. Memang rejeki itu Allah yang atur, tapi manusia kan kudu ikhtiar dulu. Apalagi jaringan inet skrg dipermudah dengan IndiHome.
BalasHapusMakin mudah kita sekarang karena IndiHome lancar, Mbak. :)
Hapuswah tipsnya kak niar mantap ni buat kaum jelita seperti kita hihihi. kalo aku sekarang udah santai aja, menikmati masa jelang pensiun. mau berhenti ngonten tapi kok sayang. jadinya kebanyakan hiatus ^_^"
BalasHapusSemoga tetap berkarya, Mak ... memberi manfaat bagi banyak orang :)
HapusWahhhh kirain apa tadi jelita hehehe. Keren banget tapi mba semangatnya, biar nular juga ke kita2 bisa tetep aktif produktif berkarya walaupun udah jelita. Bener banget harusnya sii job2 ngga usah dibatasi usia ya, karena emang para jelita juga brilian banget dalam berkarya.
BalasHapusHehehe .... kalau kemampuan menulis gak kalah, jangan dibatasi ya maunya :D
HapusMantap dan keren mak Mugniar, selalu konsisten dengan apa yang telah dimulai bertahun-tahun lalu, masalah konsisten ini yang masih sulit aku lakukan padahal anak-anak sekarang bertambah besar dan sibuk dengan aktivitasnya sendiri yang otomatis membuat ibunya banyak waktu di rumah tapi tetap saja mudah kedistrak terutama oleh media sosial. Semoga meskipun sudah usia jelita tetap konsisten untuk membuat konten.
BalasHapusSama-sama saling menyemangati yuk, Mbak :)
HapusMama aku juga aku ajak ngonten loh .. hahaa.. aku ajakin beliau kolab buat channel yutub masakan palembang. Aku yg shooting dan edit, mama yg masak.
BalasHapusAih, keren banget Molly ... in syaa Allah jadi manfaat buat banyak orang ya :)
HapusKak Niar keren
BalasHapusUsia Jelita bukanlah penghambat ya kak
Kalau tahu tipsnya, akan bisa tetap produktif ngonten meski di usia Jelita
Iya, Mbak Dian ...bisa terus berkarya ya meski usia jelita :)
HapusTetap menulis meski sepi job. Ini balik ke niat ngeblog kita yaaa. Makasih lho Mbak Niar. Semoga nanti pas aku berada di usia jelita bisa tetap produktif juga ya
BalasHapusBenar banget, Jiah. Semoga nanti semangat terus yaa.
HapusSalut sama mbak Mugniar yang konsisten berkegiatan macam-macam sesuai passion. Usai jelita memang tak bisa ditolak. Sedikit mengalah kepada yang muda, namun bukan berarti tak bisa melakukan hal-hal istimewa terutama dengan banyaknya pengalaman menulis dll. Tentu ini akan menjadi acuan dan menambah portofolio ya. Kehadiran IndiHome sangat membantu aktivitas online sebaik-baiknya, mantap!
BalasHapusAlhamdulillah Mbak Nurul, dengan terus mengasah skill menulis, in syaa Allah tidak ada ruginya :)
HapusPoin no 10 yang jarang aku lakuin Mba, hehehe. Kadang suka lupa sama DL. Eh, pas mau ikutan taunya udah lewat DL. moga nanti ada kesempatan ikutan dan lebih perhatiannya sama DL lagi
BalasHapusYuk nanti ikut lomba ya Mbak Milda.
HapusKak Niar adalah panutan. Usia saya juga sdh 40 up, ga jauh2 amat sm Kak Niar. Usia jelita bukan hambatan, justru seperti padi kali ya, makin tua makin berisi dan makin merunduk. Di KEB ada Bunda Yati yang malah sudah 80 up ya kan..salut banget sama beliau. Kalau dikasih umur panjang, semoga saya jg bisa tetap berbagi lewat tulisan. Magernya ini mmg yg masih suka meraja.😂
BalasHapusBadan juga makin berisi ya Mbak Lisdah hehehe. Semoga kita semangat terus menulis seperti Bunda Yati yaa. Btw, saya pengagum tulisan Mbak Lisdha ... senang baca pengalaman2nya yang ditulis di blog :)
HapusNgomongin usia yang jadi batasan kerjasama emang awalnya bikin baper. Tapi ternyata meski usia saya udah di atas 50 tahun, masih ada juga brand skincare yang ngajakin kerjasama. Peluang selalu ada, seperti kata mba Niar, dengan rajin merawat diri jadi tetap tampil rapi dan terlihat lebih muda dari usia kita ya mbak. Nah saat sepi job, saya kadang seneng bisa ada kesempatan nulis organik, hihihi
BalasHapusAku juga baru tahu awal bulan ini dari anak sulung, kalo Pihak Telkom dan Telkomsel sedang bersosialisasi tentang migrasi Indihome ke Telkomsel. Dan aku masih nyari informasi apa aja keuntungan bagi pelanggan Indihome
Untuk pelanggan, saya tulis di atas, Mbak Wati:
HapusDari sisi pelanggan, integrasi Indihome dan Telkomsel membuat cakupan wilayah jaringan keduanya menjadi satu. Pengguna Telkomsel bisa menggunakan jaringan pengguna Indihome, begitu pula sebaliknya dan mereka menggunakan single billing. “Pelanggan mendapatkan layanan secara seamless karena dari dua pilihan layanan internet (fixed atau mobile) saling back up," ujar Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relations Telkom.
Nah, dengan menjadi satunya layanan IndiHome dan Telkomsel, berarti areanya semakin luas, Mbak .. diwakili dengan istilah "seamless" dan saling back up itu.
Btw, semoga kita semangat terus menulis ya, Mbak Wati :)
semangat mba, meski usia yang sangat jelita tapi semangat masih seperti dara dong. pokoknya mah keren mba tuuh
BalasHapusHihi yess, semangat in syaa Allah masih membara seperti anak dara, Mbak Aie :)
HapusSemoga saya bisa nih, konsisten dan terus belajar untuk upgrade diri. Entah itu sebagai blogger atau konten kreator. Karena untuk melakukannya butuh effort yang gak main-main.
BalasHapusAamiin ... semoga kita sama-sama semangat terus untuk update blog dan medsos yang Mbak Eri.
HapusMasya Allah, ngga kelihatan kalau usianya udah jelita, Mak.. Seriusan.. Tak kira masih 38-39 malah. Tapi kalau dari tulisan-tulisan yang Mak Mugniar buat, memang terasa "sangat matang". Setuju banget kalau jam terbang itu berpengaruh ya, Mak..
BalasHapusMasya Allah .... terima kasih apresiasinya, Mak Arin :*
HapusMasyaAllah mbak.. salut sama energi positif dan semangatnya menebar kebaikan lewat tulisan. Meskipun usia tidak lagi muda, semangatnya ga kalah sama blogger muda mbak.
BalasHapusIn syaa Allah masih semangat, Mbak Ria ... semoga Allah izinkan untuk selalu semangat ya kita. :)
Hapusalhamdulillah pasti senang banget ya mbk usia Jelita tetap bisa berkarya walau sepi job, semoga ada rezeki lain yang menanti ya
BalasHapusAamiin .. terima kasih, Mbak Naqi.
Hapushahaha makjle yang tetap ngonten meski sepi job, ini emang jadi masalah saya juga nih. Kudu dikuatkan lagi ya niat ngonten nih buat apa. jadi tetap semangat meski sepi job, makasih tipsnya mba
BalasHapusAhaha siip Mbak ... semangat terus yaa.
HapusKalau bunda mah saya salut
BalasHapusSampai usia segini pun masih aktif upgrade ilmu
Bahkan lebih percaya diri di depan umum
Alhamdulillah, kebiasaan menulis saya rasakan membantu untuk public speaking juga, Amma.
HapusKak Niaarr..
BalasHapuside itu selalu berseliweran gitu ya.. Dan mewujudkannya dengan segera ini yang penuh tantangan. Kagum sama kak Niar yang bisa menyeimbangan antara menulis dan berbagi. MashaAllah~
Barakallahu fiik, kak Niar.
Masya Allah .. iya, tantangan banget, Mbak Lendy. Masih terus mengupayakan menjalani tantangan nih saya :)
HapusWa fiik baarakallahu, Mbak Len :)
Keren mbak biar banyak prestasinya kuncinya konsisten yaa dan terus belajar .
BalasHapusMasya Allah ... in syaa Allah masih semangat terus belajar saya, Mbak ...
HapusSalut sama Mak Mugniar yang konsisten dan selalu percaya diri dalam hal ngonten. Huhu aku kudu banyak belajar. Aku sering banyak ide, tapi kepentok percaya diri yang minim. Huhu akhirnya mangkrak deh gak selesai2 kontennya.
BalasHapusSemoga kita semangat terus ya Mbak Nia .... kalau sepenglihatan saya Mbak Nia masih konsisten ngontennya :)
HapusAku juga paling sebel kalau ada job maksimal umur 35 tahun hehe. Terima kasih banyak tipsnya Mbak. Aku jadi semangat lagi buat rajin ngeblog.
BalasHapus