4 Cara Menyayangi Kucing Tanpa Memeliharanya - Di masa kecil, Carajalani menjadi penyayang kucing. Suatu ketika kucing betina cantik pernah menjadi peliharaan Carajalani dan adik-adik. Kucing 3 warna itu sepertinya dibuang pemilik sebelumnya di dekat rumah kami lalu dia masuk di pekarangan dan menjadi teman baru kami.
Kucingnya pintar. Tak perlu diajari,
dia sudah memiliki kebiasaan pup di halaman rumah. Dia tak BAB
sembarangan, hanya di dalam tanah yang dia gali dan setelahnya ditimbunnya
kembali. Begitu pun jika hendak buang air kecil, dia hanya melakukannya di
halaman rumah.
Selama bersama kami, tak pernah
sekali pun dia buang air di dalam rumah meski kami sesekali memasukkannya ke
dalam rumah secara sembunyi-sembunyi. Ibu kami tak suka ada kucing dalam rumah
makanya jika hendak bermain dengannya di dalam rumah, kami memasukkannya
diam-diam.
Kucing ini berkali-kali melahirkan
keturunannya. Oleh karena itu dia dibuang oleh kerabat kami. DIa memang pandai
menjaga supaya tidak buang air sembarangan tapi tidak dengan anak-anaknya.
Makanya orang-orang dewasa saat itu jengah dan membuangnya. Sedih sekali
rasanya.
Saat mahasiswa, seekor kucing betina
datang ke rumah. Kami memeliharanya di beranda dan pekarangan rumah saja. Dia
tak pernah masuk ke dalam rumah. Penampilannya selayaknya kucing kampung pada
umumnya, dengan warna dasar abu-abu berbelang hitam.
Kucing ini tangguh, berani berkelahi
dengan kucing jantan yang dianggapnya mengganggu kenyamanannya. Dia sedang
hamil sewaktu datang dan melahirkan 2 anak kucing. Dia kami namakan Mago dan
dua anaknya dinamakan Gocal dan Gocil.
Mago kemudian melahirkan banyak anak
yang semuanya kami pelihara dalam pekarangan dengan memberinya makanan. Namanya
kucing kampung yang pada dasarnya liar,
sewaktu-waktu Mago dan anak-anaknya bisa pergi dan datang kembali ke rumah
kami.
Dari Mago dan semua keturunannya, Carajalani belajar bahwa
kucing-kucing yang terlihat mirip sekali pun ternyata memiliki wajah dan suara
yang berbeda satu sama lain. Bahka mereka juga memiliki karakter yang berbeda.
Ada yang pemberani, ada yang penakut, ada yang penyayang anak, ada yang
penelantar anak, dan sebagainya.
Jadi, ungkapan bahwa bahkan hewan pun
tidak akan menelantarkan anaknya salah ya, teman karena ada juga induk kucing
yang tega sama anak yang baru dilahirkannya. Anaknya malah diasuh oleh ibunya
dia!
Nah, dari
pengalaman-pengaaman di atas, bisa Carajalani sampaikan bahwa bisa saja kita
menyantuni kucing tanpa memeliharanya. Kalian penyayang kucing tapi tak hendak
memelihara kucing? Atau ingin beramal shalih melalui aktivitas
menyayangi binatang? Boleh disimak cara menyayangi kucing tanpa memeliharanya
berikut ini:
1. Rutin memberi makan
dan minum.
Jika ada kucing yang
datang dan dia kelaparan, bisa berikan sisa makanan yang ada di dalam rumah.
Sebenarnya berlaku juga untuk binatang liar lainnya, ataupun binatang
peliharaan orang yang datang ke rumah kita, semisal ayam.
2. Memeliharanya di
pekarangan.
Memelihara kucing di
pekarangan, tanpa memasukkan ke dalam rumah bisa saja dilakukan. Banyak orang
yang melakukannya, dengan tetap memberikan makanan dan minuman yang diletakkan
di luar rumah. Si kucing bisa berteduh di bawah teras atau beranda samping
rumah.
3. Jangan menyiksa
binatang.
Jika tak hendak memberi
makan atau tak hendak memeliharanya, jangan menyiksa binatang dan sebisanya
jangan membiarkan ada anak-anak ataupun orang yang iseng menyiksa binatang.
Soalnya nih, ada anak-anak yang suka iseng saja bermain dengan kucing tapi
sebenarnya dia tak bermain melainkan menyiksanya.
4. Berdonasi kepada
lembaga atau komunitas pencinta kucing.
Jika tak hendak memelihara atau tak
melihat kucing yang bisa dikasihi dengan memberikannya makanan maupun minuman,
bisa menyalurkan rasa sayang kepada lembaga yang peduli kepada kehidupan kucing
ataupun binatang lainnya.
Sumber: Harapanrakyat.id. |
Di Makassar misalnya, komunitas pencinta kucing T9 Domestic Cat melakukan kegiatan social dengan cara memberi makan kucing-kucing liar di Makassar pada bulan Februari lalu (Harapanrakyat.id).
Di Yogyakarta, 5 komunitas pencinta
kucing memberikan perhatian kepada kucing-kucing liar yang kesulitan mendapatkan
makanan selama pandemi covid-19 (Kumparan.com). Di kota-kota lain di Indonesia pun ada gerakan
dari para pencinta kucing.
Tinggal mengetikkan “komunitas
pencinta kucing” di mesin pencari Google, banyak hasil muncul. Tinggal mencari
komunitas yang mana yang cocok dan bisa menyalurkan donasi kita.
Nah ke-4 cara ini bisa dilakukan
kalau tergerak menyayangi hewan, khususnya kucing tanpa perlu memeliharanya.
Kalian punya cara lain? Share, yuk.
24 komentar
Wah baru tahu aku ada komunitas cat street feeding ini. Mau ahh ikutan donasi. Aku punya anabul di rumah tapi emang butuh budget ekstra kalau pelihara binatang tuh. Street feeding bisa jadi salah satu cara sayang binatang tapi nggak harus pelihara di rumah ya
BalasHapusIya, nih. Aku dulu suka kucing tapi enggak boleh miara. Kalau sekarang bisa sambil berdonasi, ya
BalasHapusAku gak miara kucing, tapi kadang kalau di rumah ada yang namu, kasih makan seadanya. Namun kalau nakal ya kuusir. Meski gak sayang, aku juga nyiksa. Kesian
BalasHapusSewaktu kecil aku suka main sama kucing, bisa berlama-lama gendong kucing. Tapi almh ibu nggak suka sama kucing, jadinya setelah itu saya nggak pernah main sama kucing lagi dan lama-lama jadi nggak berani pegang. Huhu. Sekarang di rumah ada seekor kucing milik keponakan saya, lucu banget sering nyamperin saya kalau lagi masak. Sorot matanya itu kayak bikin yang lihat langsung jadi sayang gitu...
BalasHapusSudah 6 tahun lebih memelihara kucing. Banyak kucing datang tiba-tiba ke teras rumah kami. Entah dibuang atau mampir, karena di rumah memang pelihara kucing. Pertama dateng biasanya kurus, diare. Setelah saya kasi makan dan antibiotik biasanya udah segeran, eeh pergi. Hehe, tapi ada juga yang betah lama-lama di rumah kami. Komunitas cat street feeding bagus juga nih, Dengan mengajak anak bisa menambah rasa empati terhadap hewan
BalasHapussaya sampai saat ini gak berani melihara kucing khawatir gak telaten, tapi punya beberapa kucing liar yang rajin dateng ke rumah buat sekedar santai bobo atau makan, saya lebih nyaman gini menyayangi tanpa memeliharanya :)
BalasHapusSaat kecil dulu saya juga pelihara kucing mbak, sampai tidurnya pun sama kucing. SI kucing biasa mlungker di dekat kaki saya.
BalasHapusSekarang nggak mau pelihara kucing, tapi banyak kucing yang suka ngadem di bawah mobil yang terparkir di halaman. Jadi ya kadang-kadang saya kasih makan.
Jadi inet zaman aku masih sekolah SD sampai SMA aku ounya kucing sampai 13 ekor loh hehehe. Kusing kampung biasa tapi sehat dan cakep. AKu sampai mandiin dan ajak bobo di kasur, tapi dimarahin sama orangtuaku kan bahaya bulunya dll.
BalasHapussaya sebetulnya agak takut deketan ma kucing. Makanya gak pernah tertarik untuk pelihara. Tetapi, juga gak akan mau menyiksa. Makanya saya suka biarin aja kalau ada kucing main di halaman rumah. Malah suka jadi hiburan meksipun saya hanya melihat dari balik kaca
BalasHapusAnakku sangat suka sama kucing, sempat beberapa kali minta buat adopsi kucing dan ngerawat di rumah, tapi aku masih tau diri rasanya belum siap buat pelihara kucing di rumah, khawatir gak maksimal
BalasHapusSaat kecil di rumah orang tua saya beberapa kali pelihara kucing, Bapak yang sayang kucing. Saat saya sudah berumahtangga, eh punya anak dua ada asma semua, disarankan dokter tidak ada hewan peliharaan seperti kucing di rumah.
BalasHapusYa sudah, sampai sekarang cuma mengajarkan anak-anak memberi makanan ke kucing. Ada seekor yang biasa datang di halaman tiap pagi minta sarapan.
Aku suka kucing tapi gak berani pelihara, karena pasti gak keurus. Anak satu saja kewalahan. Paling kasih makan kucinh tetangga kalau main ke rumah. Nah, berdonasi belum pernah nih Mba. Bagus juga nih kalau bisa berdonasi.
BalasHapusAnakku nih juga suka kucing tapi dia gak mau pelihara di rumah, tapi kalau ketemu kucing di luar selalu ngasih makan. Jadi emang selalu bawa makanan kucing di mobil.
BalasHapusJafi inget sama temen kantoeku mba... Oecinta kucing bgt dia mba. Setiap hari kekanyor bawa makanan kucing dan ngasih makan kucing2 yg berkeliaran di kantor. Dia juga kaish makan kuicng2 di sekitar rumahnya. Aktif di organisasi pecinta kucing cuma mmg ga bs melihara kucingdlm rumah karena ibunya gak bs kena bulu kucing. Aku klo ada masalah kucing ya nanya ke dia
BalasHapusDi rumah kami juga ada beberapa kucing ngontrak mbak, mereka gak kami izinkan masuk rumah jd di pekarangan aja. Saya belikan pasir dan makanan jd mereka betah di rumah. Kalau utk memelihara khusus terus terang msh blm sanggup ya bawa ke dokter dll, krn alasan biaya juga, tp insyaAllah sehat2, cuma ya kdng bingung sih yg cewek2 jd idola para pejantan,jd berisiko hamil hehe
BalasHapusKalo aku memang takut dengan bulunya, mbak. Entah mungkin trauma jaman masih kecil dulu ditakutin. Pernah loh pingsan gara-gara ditakutin kucing jaman masih kuliah dulu. Tapi aku sendiri nggak pernah mukul atau nendang, lha kena tubuhnya aja merinding. Jaman rumah masih di tempat yang lama, aku suka ngasih makanan dekat tempat sampah. Jadi kan jauh dari rumah, aku nggak takut. Tapi sekarang anakku yang suka banget kucing, suka bawa makanan kemana-mana, ntar ngasih makan kucing yang ditemuinya di jalan. Memang dia udah pernah minta merawat di rumah, tapi nggak aku ijinkan. Alasannya aku bakal gak doyan makan kalo dekat kucing.
BalasHapusIya, aku tuh pengen punya kucing tapi suami ngga setuju, lagian biayanya juga tidak murah ya..jadinya ya kasih makan kucing yang bertamu saja..
BalasHapusAnak saya berkali-kali minta kepada ayahnya untuk memelihara kucing tapi belum diizinkan karena takut ada virus dll. Walaupun begitu anak saya tetap diam-diam menyayangi kucing yang sering mampir di teras rumah.
BalasHapusWah.. Bener nih keempatnya.
BalasHapusDulu aku melihara kucing mba. Tp ilang mulu. Skrg udah stop tp kucing dateng mulu. Khawatir jg krn anakku sk banget megang sampe mau dinaikin n diajak bobok. Akhirnya bikin win win solutiin dg street feeding kecil2 an aja.
Wahini...aku termasuk yang ogah ni piara kucing..heheh Bukan gak suka..tapi takut gak bisa ngerawatnya.. Ternyata tetap bisa ngerawat meski tanpa memeliharanya langsung ya..
BalasHapusAku suka kucing mbak, punya kucing di rumah, tapi ga mau deket2 maksudnya sampai dicium, dpeluk gitu nggak. Cuman suka untuk ngasih mereka makan, dan ngerawat mereka.
BalasHapusNah, salahsatu yg kulakukan dalam rangka, menyayangi kucing tanpa merawat nya dengan selalu membawa mkann kucing saat kemana mana
Kami memiliki kucing hanya di rumah orang tua di kampung... di Jakarta ini belum kepikiran adopsi Anak Bulu
BalasHapusKami juga punya punya kucing tanpa memelihara, kak Niar.
BalasHapusTapi sungguh setia. Ia berada di depan pintu rumah kami selalu.
MashaAllah~
Bisa jadi terapi untuk anak-anak. Menyayangi kucing adalah hal yang dicontohkan Rosululloh sholallahu alaihissalam.
Semuanya sama banget Maaak sama yang saya lakukan di rumah :D
BalasHapusIntinya rumah saya jadikan shelter aja. Kalau mau makan, ya saya kasih makan dan minum. Kalau ada kucing sakit yang dateng, ya saya bantu buat ke dokter. Kalo udah sehat, dilepas lagi :))