Keputihan dan Kehamilan – Keputihan menjadi salah satu gejala yang umum dialami perempuan. Ada kalanya keputihan itu normal namun bisa pula menjadi tidak normal. Keputihan bisa dialami oleh bayi hingga orang tua. Berikut ini pemaparan tentang keputihan dan kehamilan dari tabloid Ibu dan Anak nomor 176, tanggal 11 April 2002.
Terjadinya
Keputihan
Keputihan adalah suatu
gejala yang ditandai oleh keluarnya cairan dari organ reproduksi kemaluan dan
bukan berupa darah banyak hal yang biasa menyebabkan keluarnya keputihan tetapi
masih dapat dikatakan normal jika ditemukan beberapa kategori ini:
- Ketika bayi baru lahir sampai kira-kira berusia 10 hari ini akibat pengaruh hormon estrogen ibu terhadap rahim dan vagina saat janin masih dalam kandungan.
- Pada perempuan yang baru pertama kali haid keputihan Ini lambat laun akan hilang sendiri.
- Perempuan dewasa ketika dirangsang sewaktu berhubungan suami-istri akibat pengaruh transfusi dinding vagina.
- Pada perempuan dewasa yang sedang berada di masa suburnya lantaran ada peningkatan hormon estrogen.
- Pada perempuan yang sedang hamil lantaran meningkatnya hormon estrogen.
- Keputihan ini bisa dibilang normal Jika jumlah cairannya tidak banyak, cairan berwarna bening dan tak terlampau kental, tak berbau dan tak menimbulkan rasa gatal atau tanda peradangan pada organ kemaluan.
Keputihan akan dikatakan tidak normal jika ditemui beberapa kondisi ini cairan berwarna putih keruh atau kekuningan dan terkadang sampai hijau jumlahnya banyak dan kental dapat disertai bau yang tidak sedap dan sering dijumpai rasa gatal dan peradangan pada organ kemaluan.
Khusus mengenai keputihan
pada saat kehamilan berikut ini uraian spesialis Kebidanan dan kandungan dr.
Andon Hestiantoro Sp.O.G.
Keputihan
Bisa Berbahaya Bagi Janin
Keputihan Meningkat
Saat Hamil
Keputihan meningkat
jumlahnya pada saat terjadi kehamilan dan dialami sekitar 30% ibu hamil. Keputihan
ini merupakan akibat dari proses fisiologis kehamilan ketika beberapa kelenjar
di daerah mulut rahim sangat aktif menghasilkan hormon estrogen.
Selain faktor fisiologis,
keputihan pada ibu hamil bisa pula disebabkan oleh jamur peradangan atau
infeksi. Peningkatan keputihan ini dimulai menjelang kehamilan tepatnya saat
Anda mengalami keterlambatan menstruasi atau setelah dinyatakan hamil.
Pengeluaran cairan ini
akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Jumlah cairan
bisa menjadi sangat banyak sampai menjelang persalinan. Meningkatnya volume
cairan vagina terutama menjelang persalinan juga merupakan tanda bahwa saat
kelahiran sudah dekat.
Pada saat-saat itu sekitar
satu sampai tiga minggu menjelang kelahiran, mulut rahim mulai membuka dan
sumbat vagina berupa lendir kental terlepas dan keluar berupa keputihan.
Berbahayakah Keputihan
Bagi Ibu Hamil?
Jika hanya berupa
keputihan biasa dengan jumlah sedikit bisa pula banyak tapi tak berwarna dan
tak berbau, keputihan ini tidak berbahaya. Ada beberapa penyebab yang dapat
membuat keputihan ini berbahaya bagi ibu hamil, di antaranya keputihan karena
jamur Candida yakni cairannya kental berwarna putih dan sering berbentuk
kepala susu. Keputihan terasa gatal, vagina bisa kemerahan akibat radang. Penyakit
jamur ini terjadi pada kehamilan penderita kencing manis serta usia menopause.
Keputihan juga dikatakan
tak normal jika disebabkan oleh parasit seperti Trichomonas vaginalis (ini
penyebab terbanyak keputihan). Cirannya banyak berbuih seperti air sabun dan
bau, tak terlalu gatal, vulva kemerahan, nyeri bila ditekan atau nyeri bila
buang air.
Selain itu keputihan karena
virus seperti virus Human papiloma (HPV) dan Herpes simplex juga
sangat berbahaya. Bagi ibu hamil keputihan yang disebabkan oleh infeksi kuman
atau bakteri seperti infeksi kuman Neisseria gonorrhoea sangat
berbahaya. Kuman lainnya adalah dari jenis Streptococcus group B. Kuman
ini merupakan penyebab utama kematian bagi janin dalam kandungan atau bagi bayi
yang baru lahir.
Bagaimana Mewaspadai
Keputihan yang Tak Normal Ini?
Jika Anda mengalami
keputihan segaralah konsultasi agar dokter mencari penyebab serta memberikan
obat yang diperlukan sebab seperti keputihan lantaran kuman streptokokus grup B,
gejala klinisnya tidak khas bahkan sering disertai keputihan. Kuman yang berada
di vagina yang berada di daerah usus besar bisa menular dan membahayakan janin.
Apa Maksud
Membahayakan Janin?
Semua jenis keputihan yang
tak normal dapat membahayakan janin ataupun bayi yang dilahirkan di antaranya
minimal membuat rasa gatal perih dan tak nyaman bagi ibu hamil. Sementara yang
terberat adalah bahwa keputihan dapat menyebabkan terjadinya robekan selaput
ketuban pada usia kehamilan muda, memicu keguguran atau persalinan prematur,
dapat menular pada janin dalam kandungan atau bayi saat proses persalinan,
dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan, atau bahkan kematian bagi janin.
Jadi Bagaimana
Menghindari Keputihan Berlebihan?
Menjaga alat kelamin luar
sangat penting dalam upaya mencegah timbulnya keputihan dan mencegah penyakit
seksual menular (PMS) yang dapat anda lakukan di antaranya:
- Usahakan kulit daerah alat kelamin dan sekitarnya selalu bersih dan kering karena kulit yang lembab atau basah dapat menimbulkan iritasi dan memudahkan tumbuhnya jamur dan kuman penyakit. Agar selalu kering gunakan handuk atau tisu setelah buang air atau bila berkeringat.
- Jangan menggunakan pembalut wanita saat mengalami keputihan. Pembalut dapat menyebabkan vagina lembab tidak kering dan membuat mikroorganisme mudah berkumpul.
- Untuk menghindari mikroorganisme dari anus atau dubur jika cebok harus dari arah depan ke belakang.
- Hindari melakukan douche atau mencuci vagina terlalu sering. Douche dapat menghilangkan cairan vagina yang normal dan dapat mematikan bakteri alamiah di dalam vagina. Mencuci alat kelamin bagian luar cukup dengan air dan sabun mandi.
- Hindari pemakaian deodoran permisidal atau bahan-bahan lain yang dimasukkan ke vagina karena dapat mengakibatkan alergi dan mengiritasi vagina sehingga menimbulkan keputihan.
- Gunakan pakaian dalam dari bahan katun bahan tersebut menghindarkan vagina dari keadaan berkeringat dan lembab.
💚 💚 💚
Demikian informasi mengenai
keputihan dan kehamilan yang saya peroleh dari koleksi tabloid Ibu & Anak tahun
2002 milik saya. Saya simpan di sini karena tabloid ini sudah mulai rusak,
sayang jika isinya hilang. Tabloidnya sudah lama tetapi isinya masih relevan.
Jika ada tambahan informasi yang lebih baru, silakan berkomentar ya.
0 komentar