Cara mengatur keuangan pribadi yang baik dimiliki mereka yang sukses selayaknya menjadi inspirasi bagi kita semua nih. Carajalani pernah menghadiri sebuah acara yang dihadiri oleh seorang ibu, pengusaha sukses oleh-oleh daerah di kota Makassar.
Ibu itu menceritakan
bagaimana ketika mengembangkan usahanya, bagaimana begitu ketat dia terhadap
penganggaran keuangannya. Tak ada itu yang namanya foya-foya. Beda ya dengan
kebanyakan orang, begitu barangnya terjual dan merasa sudah berpenghasilan
lumayan, habis deh diambil. Lupa kalau masih harus menyisihkan untuk modal dan
biaya produksi.
Tentunya perencanaan keuangan
dimulai dari bagaimana merencanakan keuangan pribadi. Jika sudah tahu persis
akan hal ini maka langkah berikutnya ketika memiliki usaha adalah bagaimana
mengelola keuangan bisnis dan memisahkannya dengan keuangan pribadi. Sejak
kapan pengelolaan keuangan pribadi sudah harus dipikirkan?
![]() |
Sumber gambar: pina.id. |
Tentunya sejak muda, ya
Kawan. Sesuatu yang dilakukan sejak muda hingga dewasa dan tua pastinya akan
menjadi kebiasaan dong. Kebiasaan baik, termasuk bagaimana cara mengatur keuangan generasi milenial dengan
baik yang terus-menerus dilakukan tentunya menjadi karakter baik yang menjadi
bagian dari seseorang dan pasti bermanfaat di masa tuanya.
Warsono
(2010) berpendapat, pengelolaan keuangan pribadi dibagi dalam 4 ranah:
1. Penggunaan
dana.
Penggunaan dana ini
terkait skala prioritas. Penetapan skala prioritas umumnya demikian: 70% untuk konsumsi
sehari-hari, 20% untuk keperluan menabung, dan 10% investasi. Jangan sampai
seperti orang-orang yang menghabiskan 100% penghasilannya untuk kebutuhan
konsumsi, ya. Banyak lho yang menyesali tidak memulai berinvestasi sejak masih
muda.
2. Penentuan
sumber dana.
Yuk cari tahu sumber dana
kita bisa dari mana saja. Apakah dari orang tua, beasiswa, juga bisnis
kecil-kecilan? Dengan menentukan sumber dana sendiri, seseorang bisa mencari
cara untuk mendapatkan sumber dana baru sebagai alternatif. Ini nih yang
dilakukan teman-teman Carajalani yang meskipun sudah memiliki gaji yang lumayan
sebagai seorang pegawai, mereka masih gigih mencari penghasilan lain sebagai freelancer.
3. Manajemen
risiko.
Dalam hidup ini kita dikelilingi oleh ketidakpastian.
Nilai ujian akhir semester saja tak ada yang bisa menjamin sempurna meskipun
kamu sudah belajar keras, bukan? Nanti pengumuman keluar barulah kita tahu
bagus atau tidaknya. Ini belum bicara soal penyakit yang bisa tiba-tiba datang
tanpa diundang atau pekerja yang tiba-tiba di-PHK apalagi di masa pandemi
seperti ini.
Di mana-mana ada virus
corona beragam varian! Bukan hanya yang tua yang bisa kena, anak muda juga.
Bukan hanya lansia yang parah, bahkan orang sebugar Deddy Corbuzier bisa
terjangkit dan mengatakan “hampir mati”!
Nah, manajemen risiko
adalah bagaimana cara mengelola keuangan terhadap kemungkinan-kemungkinan risiko
yang bisa saja terjadi sebab dalam, hidup selalu saja ada kejadian tak terduga!
4. Perencanaan
masa depan.
Semua orang ingin memiliki
masa depan yang bagus, bukan begitu? Perencanaan yang baik membuatmu nanti bisa
memilih
jasa desain rumah dan membayar jasa anti rayap
yang profesional untuk tempat tinggalmu. Jika tidak, kamu cukup puas saja
dengan desain yang apa adanya dan terpaksa pasrah jika rumahmu tiba-tiba rusak
karena diserbu jutaan rayap.
Nah, olehnya itu butuh
perencanaan matang menuju masa depan. Orang yang peduli dengan perencanaan masa
depannya pastilah menganalisa apa saja kebutuhannya di masa mendatang sehingga belajar cara investasi terbaik yang bisa dilakukan sedini
mungkin.
💰💰💰
Bagaimana cara belajar
investasi untuk pemula, pada zaman digital ini tak sulit lagi. Investasi
101: Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Investasi adalah salah satu
artikel yang bisa kamu baca di website Pina.id. Cara penulisannya yang ala
bercakap mudah dipahami dan dipraktikkan, ditunjang ilustrasi menarik yang eye
cathing.
Aneka tips bisa diperoleh
di sana, termasuk yang berjudul Ya, Kamu Boleh Splurging Alias
Menghamburkan Uang! Begini Caranya. Tips semisal bagaimana cara mengatur
gaji 2 juta, keuangan dengan gaji kecil, belajar investasi untuk pemula, tips
investasi usia 20, dan sebagainya bisa didapatkan di website ini.
Bagi kalian yang berusia
20-an tahun, Pina mengulas, hal pertama yang penting diperhatikan dalam
berinvestasi di usia muda adalah “tentukan dulu tujuan finansial kamu”:
Apakah kamu sekadar mengikuti tren investasi seperti yang dilakukan oleh teman-temanmu agar tidak FOMO? Atau, kamu sudah membuat rencana keuangan dan sedang mencari cara untuk mulai berinvestasi?
Pada tahu kan apa itu
FOMO? Fear of missing out alias takut ketinggalan, tidak update, atau
tidak gaul. Ih jangan sampai ya, sebuah itikad baik berlandaskan secuil FOMO
saja.
Jangan sampai FOMO
menutupi matamu dari pencarian pengetahuan belajar investasi online dan
mendapatkan manfaat belajar investasi dari nol hingga sukses sebab yang FOMO
hanya sampai pada tahap “setelah menemukan investasi yang dirasanya pas, dia
akan berhenti karena puas sudah ikut trend”. Rugi!
14 komentar
sekarang kit memang harus bijak ya mba mengtur semua keuangan... duh ilmu saya saat kulaih akuntansi benar - benar terpakai hehee
BalasHapusPengaturan keuangan ini emang penting banget ya mbak, saya pun masih terus belajar untuk konsisten. Walau terbilang telat, mulai memikirkan dan melakukan investasi juga
BalasHapusAku orang yang rajin nabung sekaligus pusing kalo ga punya uang buat belanja dan jajan hahahahaaaa
BalasHapusDilema IRT BANGET
Apalagi sekarang anak anak remaja mereka butuh uang jajan lebih untuk kegiatan... Yuk ah gali kemampuan lebih dalam lagu
Management dan pengaturan keuangan memang penting banget bahkan menurut Aku disegala lini
BalasHapus4 poin ranah pengelolaan keuangan itu dah tepat banget
Untukku pandemi ini jadi ajangnya belajar dalam segala hal termasuk dalam mengelola keuangan karena jujur sih waktu sebelumnya masih suka bablas banget. Sekarang beneran jadi bisa ngatur dengan baik, mungkin juga karena lagi gak kemana-mana jadi bisa konsen.
BalasHapusNah ini yang sering terjadi, aliran FOMO yang hanya sampai pada tahap “setelah menemukan investasi yang dirasanya pas, akan berhenti karena puas sudah ikut trend”. Duh, padahal kalau dipelajari bakal banyak hal baru yang didapat nanti
BalasHapusMengatur keuangan ga cukup pandai menyimpan uang & menggunakan dengan baik aja ya mbak tapi juga kita harus punya perencaaan masa depan. Dengan investasi bisa bantu merencanakan masa depan
BalasHapusTerima kasih tips²nya mba, kadang suka lupa aku soal pendapatan dananya. Yg suka aku catat hanya pengeluaran dana aja.
BalasHapusaku itu sebenare telat begini masalah keuangan tapi emang kudu pinter2 ya menjaga finansial biar enak ke depannya dan masa depannya
BalasHapus10% untuk investasi. Sedikit demi sedikit lama2 banyak juga ya, Mbak. Jadi ikut belajar disiplin keuangan.
BalasHapusJaman sekarang memang kita dituntut memiliki kemampuan literasi keuangan yang memadai ya. Harus mau belajar dan komitmen untuk bisa memiliki keuangan yang sehat.
BalasHapussaya masih kudu belajar soal keuangan. apalagi kan sekarang punya usaha di rumah. akhirnya kudu bisa itung laba rugi dan berapa persen buat investasi. gak ada yg langsung ahli, memang kudu belajar terus
BalasHapusAlhamdulillah sekarang ini sudah mulai banyak yang sadar pentingnya menabung dan investasi ya, Mak... Jadi ketika ada rezeki, ngga langsung dihabiskan. Repot memang kalau ngga punya simpanan, bisa pusing ketika mendadak ada kebutuhan.
BalasHapusWalaupun sudah ditentukan rejeki kita sama Allah, tapi ikhtiar mengatur keuangan itu tetap ada ya, Mba. Makanya saya mengajarkan anak saya mengatur keuangan sejak mereka SD kelas 4. Dan alhamdulillah hal itu berpengaruh ketika ia pesantren. Dimana dia harus mengelola sendiri keuangannya.
BalasHapus