4 Cara Agar Suami Tenang Berbelanja

Pada jaman now, menjalani masa pandemi ini membutuhkan kerja sama yang solid antara suami dan istri. Ketika masa ini, bukan lagi hal yang tabu jika suami berbelanja dan banyak suami yang ikhlas keluar rumah untuk berbelanja maka diperlukan cara agar suami tenang berbelanja.

Sebagai kepala keluarga yang punya tanggung jawab besar terhadap kesehatan seluruh anggota keluarga, pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini para suami memang diharapkan kesediaannya untuk disibukkan dengan catatan belanja dan barang-barang belanjaan. Untuk itu, perlu dicari langkah-langkah yang praktis agar suami tenang berbelanja.

Agar suami tenang berbelanja

Tentunya, istri yang baik harus paham terlebih dulu, bagaimana caranya agar suami tenang berbelanja. Nah, hal-hal berikut ini mungkin bisa menjadi masukan:

1. Pastikan para suami tahu persis detail barang yang ingin dibeli.


Jangan sampai tidak tuntas ya Bu memberikan clue kepada suami Anda. Misalnya hanya bilang sabun cuci 1 kilogram tanpa memberi tahu sabun cucinya merek apa. Sudah begitu, bukan hanya merek, jelaskan varian apa yang dirimu inginkan.

Jangan pernah gunakan kalimat, “Itu lho, yang setiap bulan Mama pakai sabunnya. Masa’ sih ndak ingat?”

Halooo, memangnya Anda menginginkan suami mengingat semua merek produk yang dipergunakan dalam rumah tangga? Please deh, itu bukan prioritas beliau. Jelaskan detail sedetail-detailnya. Sebutkan bahwa sabun cuci yang ibu maksud itu yang merek A, warnanya hijau atau nama variannya “anti bakteri” dan ukurannya 1 kg!

Agar suami tenang berbelanja

2. Jangan biarkan pak suami berbelanja dengan “tangan kosong”, bekali dengan catatan.


Jangan hanya bekali dia dengan tangan kosong. Kalau uang ataupun cashless pastinya disiapkan, ya. Tapi selain itu, ada satu hal yang tidak boleh terlupa - CATATAN BELANJA!

Jangan pernah berharap sederetan barang yang perlu dibeli bisa disimpan rapi dalam ingatan suami Anda ya, Bu! Para ibu sendiri pun ketika berbelanja bisa saja malah tidak membeli barang yang dibutuhkannya kan. Yang dari rumah niatnya beli apa eh ketika melihat barang lain malah berbelok membeli barang lain tersebut.

Mencatat barang juga bermaksud supaya kita bisa belajar untuk fokus pada KEBUTUHAN saja dan tidak memedulikan KEINGINAN sehingga tidak membeli apa yang tak ada di dalam catatan belanja. Kepada suami, catatan ini berfungsi untuk menyingkronkan apa yang ibu inginkan beliau beli dengan apa yang beliau laksanakan. Allright?

3. Ponsel senantiasa siap dan aktif.


Ponsel harus selalu aktif. Jangan sampai si bapak menelepon sementara ponsel Anda sedang mode pesawat (ini sih pengalaman pribadi hihi). Kan bisa saja barang yang ada dalam catatan habis, siapa tahu mau diganti merek lain. Atau siapa tahu mau diganti barang lain, kan.

Agar suami tenang berbelanja


4. Pertimbangkan menggunakan catatan belanja elektronik.


“Catatan elektronik”, pernah dengar? Itu lho, catatan yang disimpan di ponsel. Di zaman sekarang, banyak lho aplikasi yang berfungsi sebagai shopping list. Pengalaman pribadi nih, pak suami lebih suka menggunakan catatan belanja elektronik ini ketimbang membawa-bawa kertas catatan. “Lebih praktis karena bisa langsung centang dan hilang dari list,” kata beliau.

Soalnya kalau melihat ke kertas, catatannya ada. Harus sedia pulpen buat centang atau mencoret barang yang sudah diambil. Buat sebagian bapak, bisa saja hal ini tak praktis. Kalau memakai catatan elektronik, bisa juga ditulis sekalian dengan harganya jadi langsung ketahuan sudah berapa rupiah yang dihabiskan.

Agar suami tenang berbelanja
Agar suami tenang berbelanja
Bagi Anda pengguna Android yang belum tahu tentang catatan belanja elektronik bisa coba cek di Google Play Store, aplikasi daftar belanja ini dengan menggunakan keyword shopping list” atau “daftar belanja”. Nanti akan muncul berbagai aplikasi yang bisa diunduh dan digunakan secara gratis. 

Beberapa aplikasi yang dimaksud di antaranya adalah Out of Milk, My Easy Shopping, Grocery Shopping, Daftar Belanja, Catatan Belanja, dan Rencana Belanja.

Agar suami tenang berbelanja
Agar suami tenang berbelanja

Anda bisa memilih menggunakan aplikasi yang harus terus-menerus terhubung ke internet atau aplikasi yang bisa dipergunakan secara offline. Silakan mencoba dan memilah aplikasi shopping list atau daftar belanja yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kalau suami tenang berbelanja, pastinya istrinya juga bakal tenang dan senang, hubungan tetap harmonis. Misi pendelegasian berhasil!

Makassar 2 Mei 2020


15 komentar

  1. Saya banget nih, kalau disuruh belanja, pasti minta catatan ke istri. Soalnya selain pelupa, kadang ga yakin sama barang yang mau dibeli. Takut salah kan bisa berabe, hehe. Tapi biasanya pakai catatan di kertas sih, lebih tradisional soalnya banyak struk belanjaan yang nganggur. Biar termanfaatkan. Kalau pakai di aplikasi, kadang hape habis baterainya. Malas juga sering buka HP.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas Rudi berkebalikan dengan suami saya. Suami saya malah tidak mau pakai kertas yang dirasanya lebih ribet hehehe. Tapi apa pun itu bentuknya, memang perlu catatan ya.

      Hapus
  2. Saya sering kali salah kalau beli. Salah intruksi sih, misal beli bawang, beli cabe, beli jeruk
    Tu kan jenisnya banyak, blm lagi yg lain haha
    Betul sih harus di catat lengkap. Dan bgs juga ada aplikasi caratan di android ya hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Bang ... otak kita tidak bisa menyimpan semua instruksi apalagi kalo yang ngasih instruksi emak-emak hehehe.

      Hapus
  3. Wah, nggak cuma bapak-bapak. Ibu-ibu boleh nih ikutan coba juga. Selama ini sih pakai cara tradisional berbekal buku dan alat tulis, lalu srettt corat-coret, hahaha ... Tapi boleh dong sesekali mencoba dengan aplikasi yang lebih canggih.

    BalasHapus
  4. Hahaha aku suka baca curhatan emak-emak mba di medsos waktu suruh suami mereka yang belanja. Banyak yang salah beli dan jumlah barangnya hahaha. Sekilas lucu ya walau itu pasti nyebelin buat si istri. Makanya aku setuju banget ama yang mba tulis di atas. Soalnya suami itu udah dikasih catatan aja masih salah. Apalagi nggak hahaha 😂

    BalasHapus
  5. Kadang udah menyebutkan item dg lengkap, masih juga kurang tepat. Ini pengalaman pribadi minta suami beliin kalau ga salah susu atau minyak telon anak wqwq.

    BalasHapus
  6. Suami saya jarang mau berbelanja sendiri, terutama belanja barang dagangan. Masalahnya ya apalagi selain takut salah (atau disalahkan). Hihi ... bisa dicoba aplikasinya nih.

    BalasHapus
  7. Suami sy sekarang udah pinter belanja online Mbak Mugniar tp ya ampiunn smua dibeli, perkakas² juga, haha... Mentang² udah bs yaa

    BalasHapus
  8. suamiku sudah biasa belanja sendiri, Mbak. Dulu pas awal nikah kami tinggal di daerah. Jadi belanja kebutuhan rumah di kota pas suami dinas ke sana. Lanjut pas pindah ke Amerika, aku baru lahiran, jadi dia full yang beli-beli.
    Pindah ke Jakarta, kami belanja sekalian pergi sama anak-anak atau berdua. Kadang juga dia pergi sama salah satu anak saja. Maka ga canggung lagi.Tapi teteup harus dicatat di HP apa yang mau dibeli. Terus masih juga ada salahnya, tapi satu dua saja.

    BalasHapus
  9. Seumur-umur saya belum pernah minta tolong suami untuk belanja
    Karena pasti nggak mau :D :D

    BalasHapus
  10. Keren ini ada tips suami berbelanja ya. Dulu saya sama mantan juga suka berbagi tugas belanja gini. Hehehe

    Dia yang suka saya mintai tolong.alhamdulilah kok mau aja. Hahaha

    Btw, aplikasi belanja elektroniknya kece nih. Boleh dicoba ah biar nggak manual mulu

    BalasHapus
  11. Sebelum era covid memang suamiku yang biasa belanja bulanan, Mbak. Jadi tinggal lanjut kebiasaan itu. Kalau segala jenis sabun cuci lebih hafal dia mereknya karena dia yang nyuci. Kalau aku yang beli malah ntar aku disalahin sama dia, hahaha. Nah, kalau beli bahan-bahan kue, baru aku harus detail...ntar kalau dia lagi di rak bahan-bahan kue, biasa kami wa nan ... bener nggak nih. Merek apa bla-bla-bla.

    BalasHapus
  12. nomor 1 itu penting karena rawan perselisihan hehehe

    buat catatan juga terutama klo enggak ada catatan jadi fokus belanja dan malah belanja yang tidak perlu sayang kan

    BalasHapus
  13. Lagi belajar jualan di facebook, mau pasang iklan ahh biar rame :D

    BalasHapus