Pada jaman now, menjalani masa pandemi ini
membutuhkan kerja sama yang solid antara suami dan istri. Ketika masa ini,
bukan lagi hal yang tabu jika suami berbelanja dan banyak suami yang ikhlas
keluar rumah untuk berbelanja maka diperlukan cara agar suami tenang
berbelanja.
1. Pastikan
para suami tahu persis detail barang yang ingin dibeli.
2. Jangan
biarkan pak suami berbelanja dengan “tangan kosong”, bekali dengan catatan.
3. Ponsel senantiasa siap dan aktif.
4. Pertimbangkan
menggunakan catatan belanja elektronik.
Sebagai kepala keluarga yang punya tanggung jawab
besar terhadap kesehatan seluruh anggota keluarga, pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini para suami
memang diharapkan kesediaannya untuk disibukkan dengan catatan belanja dan
barang-barang belanjaan. Untuk itu, perlu dicari langkah-langkah yang praktis agar suami tenang berbelanja.
Tentunya, istri yang baik harus paham terlebih dulu,
bagaimana caranya agar suami tenang berbelanja. Nah, hal-hal berikut ini
mungkin bisa menjadi masukan:
1. Pastikan
para suami tahu persis detail barang yang ingin dibeli.
Jangan sampai tidak tuntas ya Bu memberikan clue kepada
suami Anda. Misalnya hanya bilang sabun cuci 1 kilogram tanpa memberi tahu
sabun cucinya merek apa. Sudah begitu, bukan hanya merek, jelaskan varian apa
yang dirimu inginkan.
Jangan pernah gunakan kalimat, “Itu lho, yang setiap
bulan Mama pakai sabunnya. Masa’ sih ndak ingat?”
Halooo, memangnya Anda menginginkan suami mengingat
semua merek produk yang dipergunakan dalam rumah tangga? Please deh, itu
bukan prioritas beliau. Jelaskan detail sedetail-detailnya. Sebutkan bahwa
sabun cuci yang ibu maksud itu yang merek A, warnanya hijau atau nama variannya
“anti bakteri” dan ukurannya 1 kg!
2. Jangan
biarkan pak suami berbelanja dengan “tangan kosong”, bekali dengan catatan.
Jangan hanya bekali dia dengan tangan kosong. Kalau uang ataupun cashless pastinya disiapkan, ya. Tapi selain itu, ada satu hal yang tidak boleh terlupa - CATATAN BELANJA!
Jangan pernah berharap sederetan barang yang perlu dibeli bisa disimpan rapi dalam ingatan suami Anda ya, Bu! Para ibu sendiri pun ketika berbelanja bisa saja malah tidak membeli barang yang dibutuhkannya kan. Yang dari rumah niatnya beli apa eh ketika melihat barang lain malah berbelok membeli barang lain tersebut.
Jangan pernah berharap sederetan barang yang perlu dibeli bisa disimpan rapi dalam ingatan suami Anda ya, Bu! Para ibu sendiri pun ketika berbelanja bisa saja malah tidak membeli barang yang dibutuhkannya kan. Yang dari rumah niatnya beli apa eh ketika melihat barang lain malah berbelok membeli barang lain tersebut.
Mencatat barang juga bermaksud supaya kita bisa
belajar untuk fokus pada KEBUTUHAN saja dan tidak memedulikan KEINGINAN
sehingga tidak membeli apa yang tak ada di dalam catatan belanja. Kepada suami,
catatan ini berfungsi untuk menyingkronkan apa yang ibu inginkan beliau beli
dengan apa yang beliau laksanakan. Allright?
3. Ponsel senantiasa siap dan aktif.
Ponsel harus selalu aktif. Jangan sampai si bapak
menelepon sementara ponsel Anda sedang mode pesawat (ini sih pengalaman
pribadi hihi). Kan bisa saja barang yang ada dalam catatan habis, siapa
tahu mau diganti merek lain. Atau siapa tahu mau diganti barang lain, kan.
4. Pertimbangkan
menggunakan catatan belanja elektronik.
“Catatan elektronik”, pernah dengar? Itu lho, catatan
yang disimpan di ponsel. Di zaman sekarang, banyak lho aplikasi yang berfungsi
sebagai shopping list. Pengalaman pribadi nih, pak suami lebih suka
menggunakan catatan belanja elektronik ini ketimbang membawa-bawa kertas
catatan. “Lebih praktis karena bisa langsung centang dan hilang dari list,”
kata beliau.
Soalnya kalau melihat ke kertas, catatannya ada. Harus
sedia pulpen buat centang atau mencoret barang yang sudah diambil. Buat
sebagian bapak, bisa saja hal ini tak praktis. Kalau memakai catatan elektronik,
bisa juga ditulis sekalian dengan harganya jadi langsung ketahuan sudah berapa
rupiah yang dihabiskan.
Bagi Anda pengguna Android yang belum tahu tentang
catatan belanja elektronik bisa coba cek di Google Play Store, aplikasi daftar belanja
ini dengan menggunakan keyword “shopping list” atau “daftar
belanja”. Nanti akan muncul berbagai aplikasi yang bisa diunduh dan digunakan secara
gratis.
Beberapa aplikasi yang dimaksud di antaranya adalah Out of Milk, My Easy Shopping, Grocery Shopping, Daftar Belanja, Catatan Belanja, dan Rencana Belanja.
Anda bisa memilih menggunakan aplikasi yang harus
terus-menerus terhubung ke internet atau aplikasi yang bisa dipergunakan secara
offline. Silakan mencoba dan memilah aplikasi shopping list atau
daftar belanja yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Kalau suami tenang
berbelanja, pastinya istrinya juga bakal tenang dan senang, hubungan tetap harmonis. Misi pendelegasian
berhasil!
Makassar 2 Mei 2020
15 komentar
Saya banget nih, kalau disuruh belanja, pasti minta catatan ke istri. Soalnya selain pelupa, kadang ga yakin sama barang yang mau dibeli. Takut salah kan bisa berabe, hehe. Tapi biasanya pakai catatan di kertas sih, lebih tradisional soalnya banyak struk belanjaan yang nganggur. Biar termanfaatkan. Kalau pakai di aplikasi, kadang hape habis baterainya. Malas juga sering buka HP.
BalasHapusMas Rudi berkebalikan dengan suami saya. Suami saya malah tidak mau pakai kertas yang dirasanya lebih ribet hehehe. Tapi apa pun itu bentuknya, memang perlu catatan ya.
HapusSaya sering kali salah kalau beli. Salah intruksi sih, misal beli bawang, beli cabe, beli jeruk
BalasHapusTu kan jenisnya banyak, blm lagi yg lain haha
Betul sih harus di catat lengkap. Dan bgs juga ada aplikasi caratan di android ya hehe
Iya Bang ... otak kita tidak bisa menyimpan semua instruksi apalagi kalo yang ngasih instruksi emak-emak hehehe.
HapusWah, nggak cuma bapak-bapak. Ibu-ibu boleh nih ikutan coba juga. Selama ini sih pakai cara tradisional berbekal buku dan alat tulis, lalu srettt corat-coret, hahaha ... Tapi boleh dong sesekali mencoba dengan aplikasi yang lebih canggih.
BalasHapusHahaha aku suka baca curhatan emak-emak mba di medsos waktu suruh suami mereka yang belanja. Banyak yang salah beli dan jumlah barangnya hahaha. Sekilas lucu ya walau itu pasti nyebelin buat si istri. Makanya aku setuju banget ama yang mba tulis di atas. Soalnya suami itu udah dikasih catatan aja masih salah. Apalagi nggak hahaha 😂
BalasHapusKadang udah menyebutkan item dg lengkap, masih juga kurang tepat. Ini pengalaman pribadi minta suami beliin kalau ga salah susu atau minyak telon anak wqwq.
BalasHapusSuami saya jarang mau berbelanja sendiri, terutama belanja barang dagangan. Masalahnya ya apalagi selain takut salah (atau disalahkan). Hihi ... bisa dicoba aplikasinya nih.
BalasHapusSuami sy sekarang udah pinter belanja online Mbak Mugniar tp ya ampiunn smua dibeli, perkakas² juga, haha... Mentang² udah bs yaa
BalasHapussuamiku sudah biasa belanja sendiri, Mbak. Dulu pas awal nikah kami tinggal di daerah. Jadi belanja kebutuhan rumah di kota pas suami dinas ke sana. Lanjut pas pindah ke Amerika, aku baru lahiran, jadi dia full yang beli-beli.
BalasHapusPindah ke Jakarta, kami belanja sekalian pergi sama anak-anak atau berdua. Kadang juga dia pergi sama salah satu anak saja. Maka ga canggung lagi.Tapi teteup harus dicatat di HP apa yang mau dibeli. Terus masih juga ada salahnya, tapi satu dua saja.
Seumur-umur saya belum pernah minta tolong suami untuk belanja
BalasHapusKarena pasti nggak mau :D :D
Keren ini ada tips suami berbelanja ya. Dulu saya sama mantan juga suka berbagi tugas belanja gini. Hehehe
BalasHapusDia yang suka saya mintai tolong.alhamdulilah kok mau aja. Hahaha
Btw, aplikasi belanja elektroniknya kece nih. Boleh dicoba ah biar nggak manual mulu
Sebelum era covid memang suamiku yang biasa belanja bulanan, Mbak. Jadi tinggal lanjut kebiasaan itu. Kalau segala jenis sabun cuci lebih hafal dia mereknya karena dia yang nyuci. Kalau aku yang beli malah ntar aku disalahin sama dia, hahaha. Nah, kalau beli bahan-bahan kue, baru aku harus detail...ntar kalau dia lagi di rak bahan-bahan kue, biasa kami wa nan ... bener nggak nih. Merek apa bla-bla-bla.
BalasHapusnomor 1 itu penting karena rawan perselisihan hehehe
BalasHapusbuat catatan juga terutama klo enggak ada catatan jadi fokus belanja dan malah belanja yang tidak perlu sayang kan
Lagi belajar jualan di facebook, mau pasang iklan ahh biar rame :D
BalasHapus