Cara Jualan Online Untuk Pemula, Mudah Kok dengan Bantuan Rajakomen! – Saya bingung memberikan kritik ketika seorang kawan, pemilik usaha mikro kue tradisional premium meminta saya memberikan masukan. Soalnya citarasa kuenya semuanya enak dan unik. Apa yang mau dikritik? Lagi pula saya bukan orang yang senang mencari kekurangan dari sebuah produk atau topik. Lebih baik melihat keunggulan atau keunikannya ketimbang mencari kekurangannya di mana.
Sependek pengetahuan saya,
kawan sekelas saat SMA ini tahu cara jualan online di HP karena saya sering
mendapat informasi mengenai kue-kue tradisional dan modern yang dibuatnya
sendiri melalui HP. Sudah lama saya tahu kalau dia senang membuat dan berjualan
kue.
Mulanya dia hanya membawa kue-kue buatannya saat kami ada acara ngumpul bersama dan mempersilakan kami mencicipinya. Awalnnya menggunakan kemasan kardus polos biasa. Lama-kelamaan, di atas kemasan kardusnya tertera nama brand-nya. Kawan saya juga memiliki akun Instagram khusus kue dan cemilan tradisional jualannya dan memiliki beberapa postingan berupa foto-foto kue premium tradisional dan kue modern jualannya.
Saya pikir teman saya ini
membutuhkan masukan mengenai cara berjualan online agar cepat laku saja namun
tak enak juga saya mengguruinya. Saya hanya punya pengalaman sebagai content
creator dan blogger yang sering mengerjakan konten marketing untuk
brand, baik itu brand terkenal maupun UMKM.
Setidaknya saya punya
sedikit pengetahuan mengenai postingan jualan di media sosial seperti
Instagram. Harapannya, ke depannya akun Instagram jualan teman saya memperoleh like banyak di IG dan jualannya laris-manis.
Sebagai pemula, langkah awal
teman saya sudah tepat, dia mencari cara jualan online di WA dengan cara
yang smooth atau soft selling dan menjalankan
ide jualan di instagram. Teman saya juga sudah menggunakan cara jualan di IG story,
di antaranya dengan repost story berupa testimoni pembelinya.
Dia pun telah menggunakan cara
jualan online laris di Facebook dengan sesekali posting produk-produknya,
terutama ketika ada yang membelinya dalam jumlah banyak. Hanya saja cara
jualan online shop belum dijalaninya. Tidak apa sih menurut saya,
dia perlu pelan-pelan belajar.
Saya akhirnya
memberi masukan terkait postingan Instagramnya dengan memintanya
konsisten menggunakan hashtag. Saya lihat semua postingannya tidak
ada yang menggunakan hashtag, bahkan ada yang tidak menggunakan caption
sama sekali. Alhamdulillah sekarang dia sudah menggunakan tagar
dalam postingan Instagramnya.
Berikutnya –
nanti – mungkin dia belajar pelan-pelan bagaimana cara jualan online laris di Instagram sebagai berikut:
1.
Menerapkan Strategi Konten Marketing
Strategi marketing
melalui konten marketing berfokus pada produksi dan publikasi konten
yang mampu menarik perhatian khalayak yang
berpotensi menjadi pelanggan. Usahakan konten yang dibuat dekat dengan
permasalahan masyarakat yang bisa menjadi solusi. Dengan demikian yang melihatnya
merasa terbantu dan tertarik membeli produk. Konten seperti ini mendukung keberlangsungan bisnis dalam jangka
waktu lama apalagi jika interaksi dan komunikasi dengan follower terbangun
dengan baik.
2.
Aktif Berjualan di Instagram
Perbanyak konten
agar tidak mengalami jualan di Instagram sepi. “Pajangan”
di feed media sosial jangan sampai sepi karena ibarat toko offline yang
lebih sering tutup, feed Instagram yang sepi menunjukkan “tokonya sedang
sepi”. Sekali lagi, bangun komunikasi yang baik dengan followers. Jika
perlu manfaatkan Instagram ads dan pelajari cara jualan di marketplace
Instagram.
3.
Menjaga Kualitas Layanan
Kualitas
layanan di Instagram kurang lebih sama dengan kualitas layanan di dunia nyata.
Meski di Instagram tidak saling lihat, yang namanya perlakuan antara pemilik
bisnis atau admin akun Instagram dengan calon pelanggan bisa saja memberikan
kesan mendalam. Saya pribadi tidak akan repeat order jika mengalami perlakuan
yang tidak mengenakkan dari owner ataupun admin medsos. Mana maulah
berurusan untuk kedua kalinya dengan admin yang ketus atau malas menjawab
pesan.
4.
Menerapkan Strategi Marketing Word of Mouth
Strategi marketing
saat ini masih mengandalkan word of mouth (promosi dari mulut ke mulut)
karena banyak orang yang lebih percaya rekomendasi dari orang terdekat atau public
figure yang disukai. Nah, kalau punya budget lebih, cobalah
cara endorsement untuk menerapkan strategi ini. Btw, banyak lho
influencer
atau digital creator yang mau barter jasa mereka dengan produk UMKM.
5.
Tingkatkan Engagement Instagram
Engagement di Instagram
penting. Engagement (keterlibatan atau partisipasi) di Instagram
menunjukkan adanya komunikasi 2 arah yang mana menurut Wilbur Schramm, seorang pakar
komunikasi (1954), hal ini adalah komunikasi interaktif. Kunci dari komunikasi
interaktif ini adalah umpan balik (feedback) atau tanggapan terhadap
pesan atau konten tertentu. Engagement bukan sekadar insight yang
menunjukkan angka, melainkan kepopuleran postingan dan akun dalam
algoritma Instagram.
Oya, cara
meningkatkan engagement rate di Instagram bisa dilakukan dengan
memperbanyak like, comment, dan share. Jika (merasa) tak
punya waktu, kita bisa menggunakan jasa pihak ketiga semisal Rajakomen.com untuk membantu
mengupayakannya. Caranya adalah dengan mengoptimalkan Rajakomen untuk melakukan
social media marketing, promosi di media sosial melalui like dan
berkomentar.
Sebagai
pemula, pemaparan di atas bisa dicoba pelan-pelan langkah-langkah di atas sebab
mau tak mau media sosial sangat besar perannya dalam dunia marketing saat
ini. Bagaimana menurutmu? Ada tambahankah? Share, yuk.
Makassar, 25 Februari 2023
0 komentar